Inilah bukti Nabi Muhammad senantiasa
berdo’a kepada Allah
Berdo’a
merupakan salah satu ritual ibadah yang tidak boleh ditinggalkan apalagi
dilupakan oleh seorang hamba.Dengan memanjatkan do’a kepada sang pencipta
berarti kita sedang mengakui akan kelemahan dan kekerdilan kita sebagai
makhluk,karena pada hakikatnya Allah semata lah yang Maha Kuasa dan Maha
Perkasa. Dalam sebuah do’a hendaknya terkandung sebuah pujian kepada
Allah,sebuah ketulusan, harapan dan senandung pengakuan akan segala dosa sehingga
do’a bisa benar-benar menjadi sebuah perisai diri dari segala keangkuhan dan
kesombongan diri.
Usaha tanpa do’a
adalah bukti kesombongan yang tidak boleh dikembangkan dalam sifat diri
manusia.Sedangkan do’a tanpa usaha adalah sebuah kesia-sian yang akan berujung
tanpa hasil apa-apa.Oleh karena itu harus ada keseimbangan antara do’a dan
usaha sehingga akan bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan berkah dalam
hidup.
Sebagai seorang
muslim,maka sudah selayaknya do’a dijadikan sebagai kebutuhan dan tuntunan
hidup sehingga akan menjadi sebuah bukti kecintaan dan pengakuan diri akan
kebesaran Allah.Rangkaian ibadah seorang muslim tentu akan lebih terasa nikmat
bila di dalamnya selalu di selingi dengan senandung do’a kepada sang pencipta
alam semesta yakni Allahu azza wajalla.Sebuah ibadah akan terasa kurang
sempurna jika tidak didasari dengan lantunan do’a sebagaimana sabda Rasulullah
:
“Do’a adalah intisari dari ibadah“ .(HR. At-Tirmidzi)
Dalam
kesehariannya, Nabi Muhammad Shallahu A’laihi Wasallam senantiasa bermunajat dan
ber tadarru (merasa rendah diri di hadapan Allah) sebagai bentuk pengakuan diri
akan segala kelemahan dan ketergantungan pada Allah swt.Hal seperti ini sering
beliau lakukan pada waktu – waktu mustajab (waktu dikabulkannya sebuah do’a)
seperti pada pertengahan malam dalam shalat tahajjud,di hari arafah,di depan ka’bah, di multazam dan lain
sebagainya.
Inilah do’a yang
biasa dipanjatkan oleh nabi Muhammad saw kepada Allah unuk memohon segala
kebaikan dan agar dimudahkan dalam segala urusan
“Ya Allah, perbaikilah oleh-Mu urusan agamaku karena ia adalah kendali
segala urusanku. Perbaikilah urusan duniaku karena ialah tempat penghidupanku.
Perbaikilah urusan akhiratku karena ialah tempat kembaliku yang abadi.
Jadikanlah kehidupanku sebagai tambahan bagiku untuk memperoleh segala
kebaikan. Dan jadikanlah kematian sebagai akhir dari segala keburukan.” (H.R. Muslim)
Selain itu,nabi Muhammad saw juga senantiasa
berdo’a dengan lafadz do’a sebagai berikut ;
“Ya Allah, cukupkanlah aku dengan rezeki-Mu
yang halal dari yang haram. Dan jadikanlah aku kaya hanya dengan karunia-Mu,
tidak dari yang lain.” (H.R.
Tirmidzi)
Sebelum rasulullah meninggal,ada sebuah lantunan do’a
yang di ucapkannya saat menghadap Robbul izzati Allahu azza wajalla yang membuat kita tersentuh dan menangis, yakni :
“Ya Allah, ampunilah aku, dan kasihanilah
aku, serta tempatkanlah aku di sisi-Mu.”
(Muttafaq ‘alaih)
Walaupun Rasulullah
adalah seorang Nabi dan Rasul yang sudah di jamin untuk memasuki surganya
Allah,namun dengan segala kesucian dan keagungan yang dimilikinya,beliau
senantiasa mendawamkan do’a ke hadirat Allah swt dalam segala suasana baik
sedih maupun senang, Selain itu,beliau juga selalu mengangkat kedua tangan
lembutnya untuk memohon dan meminta ampunan kepada Allah atas segala dosa-dosanya
dan dosa-dosa umatnya.Sungguh ini adalah teladan yang mulia dari seorang
manusia yang diciptakan dengan penuh kesempurnaan walaupun hakikatnya dosa-dosa
beliau sudah terjamin diampuni oleh Allah swt.
Pada suatu hari saat
peperangan badar terjadi,rasulullah melihat kekuatan umat muslim sangat sedikit
dibandingkan dengan jumlah kekuatan kaum kafir kala itu,maka Rasulullah pun
berdo’a di dalam tendanya dengan khusu dan sangat lama,sampai-sampai selendang
di pundaknya terjatuh.hal ini dilakukan untuk memohon pertolongan kepada Allah
agar kaum muslimin diberikan kemenangan oleh Allah swt,Maka seketika itu
pula,Allah swt mengabulkan do’a beliau dengan mengirimkan pasukan malaikat dari
langit sehingga kaum muslimin pun akhirnya memperoleh kemenangan dalam perang
badar.
Seorang yang mulia seperti Rasulullah saja masih senantiasa
memanjatkan do’a kepada Allah swt dalam menghadapi setiap himpitan dan
persolan.Maka,kita sebagai umatnya sudah sepatutnya mengambil contoh teladan dari
Rasulullah tersebut.Kesibukan duniawi dan segala hiruk pikuk kehidupan harusnya
menjadi sebuah cambuk bagi kita untuk senantiasa lebih meningkatkan lagi
rutinitas berdo’a kita kepada sang pencipta alam semesta yakni Allah swt.
Alangkah sombong dan
takaburnya kita jika alunan do’a tak lagi menghiasi aktivitas kita
sehari-hari.Sejatinya Allah tak pernah membutuhkan do’a kita,karena
kekuasaan-Nya meliputi yang di langit dan di bumi.Namun kita lah yang
membutuhkan pertolongan Allah dalam segala hal,maka sudah sepatasnya bibir dan
hati kita di hiasi kalimat-kalimat toyibah untuk selalu mengumandangkan do’a
kehadirat Allahu Azza wajalla.
Demikian,artikel
singkat ini saya susun dan rangkum kembali, dengan tujuan semoga bermanfaat dan
menjadi sumber inspirasi ke islaman kita untuk lebih meningkatkan lagi
intensitas berdo’a kita kepada Allah swt.karena kita hanyalah makhluk lemah
yang senatiasa selalu membutuhkan kehadiran Allah dalam segala situasi dan
kondisi.
Baca juga artikel
menarik lainya untuk menabah wawasan kita seputar islam :
Manfaat dan faedah bacaan
ayat kursi
Sumber Referensi:
·
lampuislam.blogspot.com
No comments:
Post a Comment
"Terima Kasih atas kunjungannya,silahkan tinggalkan pesan dan komentar anda"